A. PENGENALAN BESARAN VEKTOR
Besaran
vektor adalah besaran yang mempunyai nilai (besar) dan arah.
1. NOTASI VEKTOR
Sebuah vektor digambarkan oleh sebuah anak panah. Panjang
anak panah mewakili besar atau nilai vektor, sedangkan arah anak panah mewakili
arah vektor. Notasi atau simbol sebuah vektor dapat menggunakan satu atau dua
huruf dengan tanda panah di atasnya. Akan tetapi, dalam laporan ini, vektor
digambarkan oleh sebuah huruf yang dicetak tebal dan miring, misalnya A atau
B.
Gambar 1. menunjukkan gambar beberapa vektor dengan notasinya.
Titik A disebut titik pangkal vektor dan titik B disebut ujung vektor. Besar sebuah vektor dapat ditulis dengan beberapa cara, di antaranya
1. Dengan memberi tanda mutlak (||)
atau dicetak miring tanpa ditebalkan.
Sebagai contoh, besar vektor A ditulis |A|atau A dan besar vektor B ditulis |B|atau B. Arah sebuah vektor dinyatakan oleh sudut tertentu terhadap arah acuan tertentu. Umumnya, sudut yang menyatakan arah sebuah vektor dinyatakan terhadap sumbu-x positif. Gambar 2. memperlihatkan tiga buah vektor A, B, dan C dengan arah masing-masing membentuk sudut 45°, 90°, dan 225° terhadap sumbu-x positif.
Sebagai contoh, besar vektor A ditulis |A|atau A dan besar vektor B ditulis |B|atau B. Arah sebuah vektor dinyatakan oleh sudut tertentu terhadap arah acuan tertentu. Umumnya, sudut yang menyatakan arah sebuah vektor dinyatakan terhadap sumbu-x positif. Gambar 2. memperlihatkan tiga buah vektor A, B, dan C dengan arah masing-masing membentuk sudut 45°, 90°, dan 225° terhadap sumbu-x positif.
3. PENGURAIAN VEKTOR
Perhatikan vektor P pada gambar dibawah !
Perhatikan vektor P pada gambar dibawah !
Arah
vektor P adalah ke kanan atas, vektor ini dapat diuraikan menjadi dua komponen
yaitu (Px) ke kanan dan (Py) ke atas seperti pada gambar.
Contoh :
Sebuah vektor P mempunyai besar 200
satuan dengan arah membentuk sudut 30 ˚ dengan sumbu X positif. Berapakah
besar komponen vektor diatas pada sumbu X dan pada sumbu Y ?
Diketahui : P = 200 satauan
α = 30˚
Diatanya : Px ..... ?
Py ..... ?
a. Px = P Cos
α
b. Py = P Sin α
Px = 200 Cos
30˚
Py = 200 Sin 30˚
Px = 200 . 0,5√3
Py = 200 . 0,5
Px = 100 √3
satuan
Py = 100 satuan
B. OPERASI VEKTOR
Dalam penggunaan Vektor,
dua buah vektor atau lebih dapat dijumlah, dikurang, dikalikan atau dibagi.
Kegiatan ini disebut Operasi vektor.
1.
PENJUMLAHAN VEKTOR SECARA GEOMETRI
1.
Metode Poligon
Penggabungan
vektor secara poligon dilakukan dengan cara menggambar vektor-vektor yang
digabungkan tersebut secara berurutan (diteruskan). Kemudian Vektor resultannya
(R) digambar dengan menghubungkan titik awal sampai akhir. (seperti pada
gambar)
2.
Metode Jajaran genjang
Penggabungan
vektor secara jajaran genjang dibuat dengan cara menggambar vektor-vektor yang
akan digabungkan dari titik awal yang sama, kemudian buatlah garis sejajar
vektor tadi (garis putus-putus) dari kedua ujung vektor yang digabungkan
sehingga diperoleh titik potongnya. Terakhir gambarlah Vektor Resultannya
dengan menghubungkan titik awal ke titik potong. (seperti pda gambar)
2. PENJUMLAHAN
VEKTOR DENGAN METODE ANALITIK (DUA DIMENSI)
1.
Jika arahnya sama
Resultan
vektor yang arahnya sama dihitung dengan menjumlahkan besar dari kedua vektor
yang digabungkan.
R = V1
+ V2
2. Jika
arahnya berlawanan
Resultan
vektor yang arahnya sama dihitung dengan mengurangkan besar dari kedua vektor
yang digabungkan (dihitung selisihnya).
R = V1 - V2
3.
Jika saling mengapit sudut
Resultan
dari vektor yang arahnya tidak sama dan tidak berlawanan atau arahnya saling
mengapit sudut dihitung dengan menggunakan rumus sbb :
Contoh
Soal :
- Vektor Fa dan Fb
berturut-turut 30 N dan 50 N. Berapa resultan kedua vektor tersebut jika :
a.
kedua
vektor searah !
b. kedua vektor berlawanan arah !
c.
kedua vektor
saling mengapit sudut 60° !
Diketahui
:
Fa = 30 N
Fb = 50 N
Ditanyakan
: a) R = ................. ? (searah)
b) R = ................. ? (berlawanan arah)
c) R = ................. ? α = 60°
a) R = Fa + Fb
b) R = Fa - Fb
R
= 30 + 50
R = 30 - 50
R
= 80
N
R = - 20 N
2.
Vektor V = 400 N dengan arah 30° terhadap arah horizontal.
Tentukan komponen vektor diatas pada sumbu X dan sumbu Y !
Diketahui : V = 400 N
Ditanyakan : Vx = .................. ?
Vy = ................. ?
Vx = V Cos
α
Vy = V Sin α
Vx = 400 Cos 30°
Vy = 400 Sin 30°
Vx = 400
0,87
Vy = 400 0,5
Vx = 348 N
Vy = 200 N
3. Vektor
P, Q dan S berturut-turut 200 N, 300 N dan 400 N dan arahnya 30° , 150°
dan 210° . Tentukan resultan dari ketiga vektor !
Diketahui
: P = 200 N
Q = 300 N
S = 400 N
Ditanyakan
: R = .................... ?
Untuk
menghitung Resultan vektor yang lebih dari 2 vektor lebih mudah menggunakan
tabel seperti dibawah :
![]() |
3. PENJUMLAHAN VEKTOR BERDASARKAN
KOMPONEN
VEKTOR SATUAN
VEKTOR SATUAN
Menjumlahkan
sejumlah vektor dapat dilakukan dengan menguraikan setiap vektor menjadi
komponen-komponennya ke sumbu-x dan sumbu-y pada koordinat kartesius. Metode
seperti ini disebut metode uraian.
Berikut
adalah tahapan-tahapan untuk mencari besar dan arah vektor resultan dengan
metode uraian.
a.
Buat koordinat kartesius x-y.
b.
Letakkan titik tangkap semua vektor pada titik asal (0,0). Hati-hati, arah
vektor tidak boleh berubah.
c.
Uraikan setiap vektor, yang tidak berimpit dengan sumbu-x atau sumbu-y, menjadi
komponen-komponennya pada sumbu-x dan sumbu-y.
d.
Tentukanlah resultan vektor-vektor komponen pada setiap sumbu,
misalnya
:
x
ΣR = resultan vektor-vektor komponen pada sumbu-x.
y
ΣR = resultan vektor-vektor komponen pada sumbu-y.
e.
Besar vektor resultannya : (1-10)
dan
arahnya terhadap sumbu-x positif : (1-11)
Contoh
Soal :
1. Tiga buah vektor gaya masing-masing
besarnya F1 = 10 N, F2 = 30 N, dan F3 = 20 N. Arah ketiga vektor tersebut
ditunjukkan pada gambar. Tentukanlah resultan ketiga vektor tersebut (besar dan
arahnya).

Penyelesaian :
Diketahui:
F1 = 10 N, F2 = 30 N, dan F3 = 20 N.
Uraian
setiap vektor pada sumbu-x dan sumbu-y, seperti diperlihatkan pada gambar
berikut ini.

Besar
komponen-komponen setiap vektornya adalah:
F1x
= F1 cos 37° = 10 N × 0,8 = 8 N
F1y
= F1 sin 37° = 10 N × 0,6 = 6 N
F2x
= F2 cos 53° = 30 N × 0,6 = 18 N
F2x
= F2 sin 53° = 30 N × 0,8 = 24 N
F3x
= F3 sin 37° = 20 N × 0,6 = 12 N
F3x = F3 cos
37° = 20 N × 0,8 = 16 N
Resultan pada sumbu-x dan sumbu-y masing-masing:
ΣRx
= F1x – F2x – F3x = 8 – 18 – 12 = –22 N
ΣRy = F1y – F2y
– F3y = 6 + 24 – 12 = 18 N







Tidak ada komentar:
Posting Komentar